Minggu, 26 Februari 2017

Bersih Aman Lestari dan Indah (BALI) menurut Bli Inyoman Suwardika.



Bli Inyoman Suwardika
Program Holiday belajar di Pare, setelah sebulan menjalankan pembelajaran kami melakukan praktek berbicara ala Inggris di Bali bersama Bule-Bule, tetapi bukan Bule Asia ya :) . Jumat, 10 Februari 2017 Perjalanan ini di mulai dari kota Kediri Pare sekitar jam 11 Wib dengan menggunakan Bus mini bersama teman-teman dari Kunci Inggris dan Maroon English. 
Pura ditengah lau



Jam 1 Pagi penyeberangan ke bali, meghabiskan waktu kurnag lebih 1 jam. Perjalanan ini di mulai dengan menjelajahi Tanah Lot yaitu sebuah Purah yang di ceritakan tumbuh atau keluar dengan sendirinya dari Bumi di sebuah pulau kecil/ karang yang berada di lautan. Bisanya wisatawan bisa diberi kesempatan untuk menuju ke Purah tersebut, dikarnakan air laut sedang pasang maka kami tidak bisa menuju pulau tersebut.
Kebersamaan Maroon English & KI
Pemandangan disekitar purah tidak menghambat semangat kami untuk berkeliling di sekitar purah, ada yang unik dari salah satu purah disini ini, yaitu ada salah satu purah yang berada di atas karang yang bolong, bolong dengan sendirinya menyerupai Goa yang tembus terkikis ombak laut.
Menurut Bli Inyoman Suwardika biasaya wisatawan yang datang ke tanah kelor ini adalah wisatawan dari Asia seperti China, Jepang, Korea, India dan Jambi. Ehehe Jambi kan Masih Indonesia.

 
Penyu yang anteng
Selanjutnya kami mengunjungi (Tanjung Benoa) Pulau Penyu. Pulau penyu yang merupakan tempat penangkaran penyu-penyu yang ada di Bali. Menurut Bli Inyoman “ada tiga hal mengapa wisatawan di wajibkan/ harus kepulau penyu. Pertama membiasakan diri untuk beradaptasi dengan penyu. Menurut Bli Inyoman penyu tersebut akan merasakan energi kita. Jika penyu-penyu tersebut menjauh dari kita maka kita memiliki aura negatif. Kedua membedakan penyu jantan dan betina, bisa dilihat dengan memegang tempurung, jika keluar panjang maka laki-laki dan jika tidak keluar karna malu-malu maka adalah betina. Dan yang terakhir menurut Bli Inyoman, Penyu tersebut bisa meramal. Jika kepala penyu keluar kekanan maka diartikan bagus atau baik, kekiri adalah tidak bagus atau ada rintangan atau adanya oarang yang tidaksuka, jika kepalanya lurus kedepan makaperjalanan kita akan mulus, keatas menunjukan orang tersebut menunjukan orang tersebut selalu beriman atau bertaqwa, dan jika kebawa menunjukan orang tersebut patuh dalam beragama. 

 
Perahu gelas batam boat
Disana juga terdapat beberapa reptil dan burung-burung lainnya seperti ular, dan burung elang. Kita dipersilakan untuk memegang beberapa binatang untuk di ajak berphoto.
Kami menggunakan perahu gelas batam boat, dengan alas kaca untuk melihat pemandangan laut seperti ikan dan karang melalui but. Durasi 30 menit perjalanan kepulau penyu, sebelum kepulau penyu kami dipersilahkan untuk memberi makanan kepada ikan dengan roti yang telah disiapkan di dalam perahu.
            Selanjutnya kami melakukan perjalanan ke Nusa Dua, kesempatan kali ini kami melewati Tol laut yang ada di Bali, proyek tercepat yang dikerjakan kurang lebih 1 tahun dengan panjang 14 KM, Tinggi 2 M dari laut dan ketinggian air maksimal 4 m. Jalan tol ini menghubungankan dua arah yang terbelah di tengah-tengah lautan yaitu kiri arah Denpasar dan Kanan ke arah Nusa Dua.
Di tengah-tengah perjalanan Bli bercerita sedikit tentang masyarakat di Bali, Menurut Bli Iyoman masyarakat Bali percaya akan adanya dua Roh, sesajen yang diletakan diatas purah atau lebih tinggi diperuntukan untuk para dewa dan yang di bawah atau lantai diperuntukan untuk setan.

Di depan Pusat Peribadatan
Sebelum ke Nusa Dua kami mengunjungi Komplek Ibadah Puja Mandalah, kearifan lokal masyarakat Bali sangat terlihat di komplek ini yang mana tempat Ibadah saling berdampingan, Dimulai dari Mesjid Agung Ibnu Batutah, Greja Kristen Khatolik, Viara, Greja Kristen Protestan dan Purah Jagat Natha. Jam ditanganku menunjukan pukul 14.08 Wita Kami berkesempatan untuk Shalat di Mesjid Agung Ibnu Batutah ini.
Mencari Turis untuk diajak wawancara
Selanjutnya kami ke pantai Nusa dua, tujuan kami kesini adalah utnuk praktek berbicara langsung dengan bule khususnya bule yang berasal diluar asia. Kesempatan tersebut saya bsa berbica dengan karim dari Dubai dan fold dengan istrinya Cholin dari Kanada.



Minggu, di hari kedua jam 9 kami harus check out dari Hotel mengunjungi Denpasar. DI Dalam perjalanan sempat bercerita tentang Denpasar, menurut beli Inyoman Denpasar bersal dari dua kata Den yang artinya Raja atau besar dan Pasar yang artinya pasar, maka denpasar adalah pasar besar dan satu-satunya pasar besar yang ada di Bali.
Menurut Inyoman Suwardika ada 3 tradisi besar yang terkenal di bali. 
1. Nyepi, merayakan ogok-ogok (Boneka Besar) masyarakat balimelakukan kegiatan ini di bulan maret, satu hari penuh dengan tidak melakukan aktifitas apapun, dan wisatawan tidak diperbolehkan keluar dari hotel.
2. Tradisi ciuman masal yang juga di lakukan di bulan maret yang bertujuan untuk menjaga unsur harmonis antara laki-laki dan perempuan.
3. Tradisi magibung (makan bersama) makan satu kampung. Lauk dan nasi di campur bersama.

Memory in Sanur Beach
Selanjutnya kami menuju pantai Sanur, kata Bli Inyoman artinya Sinar matahari. Di pantai ini ada peninggalan seniman asal belgia yaitu Museum lemayur dan sekarang di dominasi dari wisatawan belgia. Disini juga terdapat Hotel pertama di Bali yaitu hotel sanur Beach. Menurut bli Inyoman (Bli Inyoman terus ya hehe) disini terkenal dengan matahari terbitnya yang indah dan dua pasir yang berbedah yaiatu pasir hitam dan putih. Disini kita bisa melihat pulau nusa penida yang memiliki wisata gua gala-gala, jumping, dan wisata mangroup dengan menaiki perahu. Jika kesini jangan lupa untuk mencoba makanan lumpia khas Bali.

Pura di uang 50.000
O ya, setelah itu kami menuju danau Beratan yang berada di sekitar Pengunungan Bedugul, na danau ini pernah di abadikan di uang Rp 50.000 loh. Disini terlihat banyak orang muslim Bali dan sebuah Mesjid Megah di Sekitar danau. Begitu kental kebersamaan umat beragama di Tanah Bali.
Oke perjalanan ini kami lanjutkan lagi ke Kediri, Jawa Timur.
*Terimakasih*