Sebuah rentetan desa-desa yang masih alami dengan masyarakatnya yang akrab, damai, rukun dan saling berbagi satu sama lainnya. hasil pertanian yang melimpah dengan sawah-sawa tanpa pupuk dan pestisida yang ada di Kecematan Limun, Kabupaten Sarolangun tepatnya Provinsi dimana saya dilahirkan dan saya cintai yaitu Jambi.
Suda sembilan tahun tepatnya saya tidak kesana, dulu saya sempat bersekolah di sana hingga menginjak kelas 3 SD, desa Mersip tengah namanya tempat dimana Ibu saya bertugas di SD tersebut.
karna saya bertempat tinggal di perumahan SD saya mengenal betul lingkungan yang ada di sekitar rumah. seperti lereng gua-gua yang ada di belakang SD yang tingginya seperti tumpukan-tumpukan gedung perkotaan yang ada di kota jakarta, yang setiap siangnya setelah kami melewati untuk mandi bersama teman-teman di sungai di samping sawah.
berlarian melewati lorong-lorong gua yang didalamnya begitu indahnya dan sesekali saya di biarkan sendiri di tinggal oleh teman-teman karna keasikan melihat pesona indahnya ciptaan Allah ini.
hari ini tepatnya tanggal 20 juli 2014 karna libur kuliah dengan kedua teman saya yaitu joni dan otop untuk menuju kesana.
jalan berdebu, lubang, kiri dan kanan dengan curmnya..
huaa. . berjalan serasa di atas awan..
seperti ini lah perjalanan yang kami jalani pada hari ini, kira-kira para pembaca bisa banyangin gak perjalanan yang keluarga saya dan masyarakat yang disana untuk kesana pada 17 tahun yang lalu. sedangkan sekarang perjalanan masi seperti ini dengan tanah kuning keemasannya yang biasa ketika musim hujan akan sangat licin dengan curam yang siap sedia menerkam dari sisi kiri dan kanan.
jelang sekitar 4 jam perjalanan yang kamii jalani dengan semangat para petualang, haa. .
semuanya terbalas dengan keindahan alam Bukit Bulan.
bersambung. . .