Selasa, 22 September 2015

Gula Rian yang hilang

Arie Anggara Jambi
Malam itu Rian berdiri tegar walaupun dinginnya malam yang semakin perlahan semakin menusuk pori-pori yang ada ditubuhnya, tas ini masi disandangnya dan tas kecil ini masi dipegangnya.

Kecerian di wajahnya terlihat, canda tawanya terhanyutkan saat duduk dan bercngkrama bersama.

Lelah yang Ia alami hilanglah suda ketika bersama, melihat wajah-wajah sayu masa depan dan Ia bangga bisa berada di antara mereka, kepintaran mereka memacunya untuk mengiringi dan mengikuti mereka.

Tangannya tak hentinya mencatat akan ilmu-ilmu yang terurai dari bibir dan catatan-catatan yang ada di depan.


Arie anggara Jambi
Pagi itu begitu dingin untuk Rian rasakan, namun motivasi semangat lingkungan mendorongnya untuk seperti mereka. Sesekali Rian mencoba untuk bernyanyi yang terkadang ia tidak tahu lagu itu untuk siapa Rian ungkapkan.




Arie Anggara Jambi


Hatipun berdetak melihat senyuman yang berada diantara kepala-demi kepala itu.


Sesekali Ia mencoba untuk menundukkan kepala, namun kekutan di hatinya begitu kuatnya dan hal ini hanya dua kali Rian rasakan.

"Subhanallah" terucap di hati Rian, Ia melihat wajah optimis dan tenang terpancarkan dan terlihat langkah di zaman sekarang.

@ArieAnggara28
https://www.facebook.com/arie194

Tidak ada komentar:

Posting Komentar